Sunday, March 9, 2014

Values, Attitudes, and Job Satisfaction - CH 3

Pengertian dari Nilai ialah, mewakili keyakinan dasar yang menyatakan bahwa “suatu bentuk tindakan atau keadaan tertentu dianggap lebih baik secara personal atau sosial, dibandingkan dengan tindakan atau keadaan lain yang sebaliknya.”


¨Nilai mengandung ide seseorang atas apa yang benar, baik, atau diinginkan.
¨Atribut nilai:
Konten    : menyatakan bahwa suatu tindakan atau   keadaan tertentu adalah penting
Intensitas  : menjelaskan seberapa penting tindakan   atau keadaan tersebut 
Sistem Nilai: adalah ketika kita mengurutkan nilai seseorang dalam hal intensitasnya.

Pada umumnya nilai brsifat tetap dan bertahan lama

Pentingnya nilai :
- Nilai itu penting dalam pembelajaran perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar dalam memahami sikap dan motivasi serta karena nilai mempengaruhi persepsi kita.
- Nilai menutupi objektivitas dan rasionalitas.
- Nilai umumnya juga mempengaruhi sikap dan perilaku 




Tipe-tipe nilai: 
Nilai Terminal  : keadaan atau tujuan yang diinginkan, contoh: penghargaan diri, kebebasan/kemerdekaan, kesamaan derajat, dsb
Nilai Instrumental  : perilaku yang diinginkan atau cara-cara yang digunakan untuk mencapai nilai terminal, contoh: jujur, tanggung jawab, ambisius, dsb

Implikasi terhadap Perilaku Organisasi
Dampaknya:
- Tidak semua teori dan konsep perilaku organisasi dapat diaplikasikan secara universal untuk mengelola SDM di seluruh dunia
-Perlu pertimbangan akan nilai-nilai budaya ketika memahami perilaku masyarakat dari negara-negara yang berbeda. 

Sikap
Sikap adalah pernyataan atau penilaian evaluatif menyangkut benda, orang, atau kejadian.
Komponen sikap:
-Kognitif    : bagian dari sikap yang berupa pendapat atau kepercayaan
Afektif    : bagian dari sikap yang berupa perasaan atau emosional
- Perilaku  : kemauan untuk berperilaku secara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu
Dalam pembahasan selanjutnya, sikap lebih merujuk pada komponen afektif
Sikap bersifat tidak stabil dan lebih mudah dipengaruhi

Jenis-jenis sikap:
Job Satisfaction
Merujuk pada sikap seseorang terhadap pekerjaannya.
Job Involvement
Merujuk pada sampai mana seseorang melibatkan diri  dengan pekerjaannya, berpartisipasi secara aktif dalam pekerjaannya, dan membandingkan performanya dengan nilai dirinya
Organizational Commitment
Merujuk pada sampai mana seseorang melibatkan diri dengan organisasi tertentu beserta dengan tujuan-tujuannya dan ingin menjaga keanggotaannya dalam organisasi

Sikap dan konsistensi:
Penelitian menunjukkan bahwa orang mencari konsistensi dalam sikapnya dan konsistensi antara sikap dan perilakunya.
Ketika terjadi inkonsistensi, daya-daya akan digunakan untuk mengembalikan seseorang dalam keadaan seimbang, dimana sikap dan perilakunya akan kembali konsisten.

Cognitive dissonance adalah ketidakcocokkan antara 2 atau lebih sikap atau ketidakcocokkan antara sikap dan perilaku
Teori cognitive dissonance dikemukakan oleh Leon Festinger di akhir tahun 1950an. Beliau berargumen bahwa segala bentuk inkonsistensi itu tidak nyaman dan seseorang akan berusaha untuk mengurangi dissonance yang  terjadi. Oleh karena itu, seseorang akan mencari keadaan yang stabil dimana dissonance yang ada kecil atau minimum.

Festinger mengajukan bahwa keinginan  untuk mengurangi dissonance akan ditentukan oleh:
Kepentingan dari elemen yang membentuk dissonance.
Pengaruh yang dimiliki oleh seseorang terhadap elemen yang membentuk dissonance.
Penghargaan yang mungkin ada dalam dissonance.
Jadi, seseorang yang mengalami dissonance belum tentu akan mengubah sikapnya atau mengurangi dissonance yang terjadi. Jika masalahnya tidak penting, lalu dia tidak memiliki pengaruh yang besar atau dia tidak bisa mengkontrol masalah itu, dan tidak ada penghargaan yang sesuai, maka seseorang tidak akan berada dalam tekanan yang besar untuk mengurangi dissonance yang ada. 


Kita telah mempelajari bahwa sikap mempengaruhi perilaku, pernyataan ini juga didukung oleh penelitian terdahulu.
Namun, di akhir tahun 1960an, ada beberapa studi yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dan perilaku, atau paling tidak hubungannya rendah.
Penelitian lebih baru lagi menyatakan bahwa sikap sangat menentukan perilaku di masa depan dan meyakinkan pendapat Festinger bahwa hubungan tersebut dapat ditingkatkan dengan cara mengelola beberapa variable.

Mengelola Variable
Importance (kepentingan)sikap yang dianggap penting cenderung menunjukkan hubungan yang kuat dengan perilaku
Specificity (kejelasan): semakin jelas sikap dan perilaku, semakin kuat hubungan di antara keduanya.
Accesibility (jangkauan)sikap yang mudah dijangkau (diingat) lebih cenderung menentukan perilaku seseorang.
Social pressusres (tekanan sosial)ketika ada tekanan sosial yang tinggi dalam suatu kelompok, maka seseorang cenderung akan bersikap dan berperilaku seperti yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Direct experience (pengalaman langsung)hubungan sikap-perilaku jauh lebih kuat jika seseorang memiliki pengalaman langsung dengan suatu sikap tertentu.

Pengertian Job Satisfaction menurut Robbins and Judge mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaaan positif tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi karakter-karakter pekerjaan tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja:
- Otonomi dan kebebasan, Karier benefit, Kesempatan untuk maju
- Kesempatan mengembangkan karir, Kompensasi atau gaji
- Komunikasi antara karyawan dan manajemen
- Kontribusi pekerjaan terhadap sasaran organisasi
- Perasaan aman di lingkungan kerja
- Kefleksibelan untuk menyeimbangkan kehidupan dan persoalan kerja
- Keamanan pekerjaan, Training spesifik pekerjaan
- Pengakuan manajemen terhadap kinerja karyawan
- Keberartian pekerjaan, Jejaring
- Kesempatan untuk menggunakan kemampuan atau keahlian
- Komitmen organisasi untuk pengembangan
- Budaya perusahaan secara keseluruhan
- Hubungan sesama karyawan , Hubungan dengan atasan langsung
- Pekerjaan itu sendiri dan Keberagaman pekerjaan

Dampak kepuasan atau ketidakpuasan kerja:
Produktivitas atau kinerja
Produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja
Ketidakhadiran dan turnover
Ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja atau karyawan dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara misalnya: meninggalkan pekerjaan, mengeluh, membangkang, mencuri barang milik organisasi, atau menghindari sebagian dari tanggung jawab pekerjaan mereka





Respon terhadap ketidakpuasan
Exit, ketidakpuasan ditunjukkan melalui perilaku diarahkan pada meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru atau mengundurkan diri 
Voice, ketidakpuasan ditunjukkan melalui usaha secara aktif dan konstrruktif untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan
Loyalty, ketidakpuasan ditunjukkan secara pasif tetapi optimistik dengan  menunggu kondisi untuk memperbaiki termasuk berbicara bagi organisasi di hadapan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar
Neglect, ketidakpuasan ditunjukkan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha dan meningkatkan tingkat kesalahan.

1 comment:

  1. The 13 Best Casinos in the UK - JTG Hub
    The casinos that you are considering visiting 경주 출장샵 and visiting in the UK are the 과천 출장마사지 ones you've chosen to consider when deciding on 당진 출장샵 gambling. Here you 구리 출장안마 will 평택 출장샵 find

    ReplyDelete